Kamis, 17 Juli 2014

KELUHAN SAAT HAMIL


Anemia saat hamil

Penyebab anemia saat hamil

Wanita yang tidak memiliki anemia berpotensi mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini biasanya disebabkan karena kurangnya zat gizi, terutama zat besi. Kebutuhan zat besi pada tubuh wanita yang sedang hamil terus-menerus meningkat sesuai dengan usia kehamilan. Zat besi adalah zat gizi penting untuk membentuk hemoglobin, yakni protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh jaringan dan organ tubuh.

Selama masa kehamilan, jumlah darah dalam tubuh Anda meningkat hingga 50% lebih banyak dibandingkan dengan kondisi tubuh dalam keadaan normal, sehingga Anda memerlukan banyak zat besi yang membentuk hemoglobin untuk mengimbangi kenaikan volume darah dalam tubuh agar tetap terjaga. Begitupun juga kebutuhan zat besi untuk janin dan plasenta.

Sayangnya, kebanyakan wanita yang memasuki masa kehamilan tidak menyadari adanya peningkatan kebutuhan zat besi yang diperlukan tubuh, terutama pada trimester kedua dan ketiga saat kebutuhan tubuh akan sel darah sangat meningkat drastis. Jika Anda berada dalam kondisi kekurangan zat besi untuk membentuk hemoglobin yang diperlukan, maka anda berisiko mengalami anemia.

Risiko terserang anemia akut semakin meningkat jika :

• Sering mual-mual di pagi hari dan frekuensi muntah terlalu tinggi.
• Nafsu makan yang turun karena mual dan muntah
• Sedang mengandung lebih dari satu bayi.
• Masa kehamilan terlalu dekat dengan waktu kelahiran bayi Anda.
• Pola makan yang buruk, sehingga kebutuhan zat besi tidak tercukupi.
• Jumlah darah yang Anda keluarkan saat menstruasi pada pra-kehamilan, terlalu banyak.
• Perdarahan pada waktu persalinan.

Selain kekurangan zat besi, anemia juga dapat disebabkan karena kekurangan suplai asam folat atau vitamin B12, atau karena penyakit tertentu, hingga kelainan darah karena faktor keturunan. Inilah alasannya mengapa suplemen zat besi belum tentu dapat mengatasi masalah anemia. Cara penanganan anemia pada masa kehamilan, harus sesuai dengan penyebabnya.



Kenali gejala dan risikonya

Anemia berdampak bagi kesehatan tubuh. Gejala-gejala seperti pusing, cepat letih, lemas, tidak bersemangat, sering pusing, mata berkunang-kunang, mudah mengantuk, sesak napas, daya tahan tubuh menurun, nafsu makan yang turun, bahkan sampai pingsan merupakan tanda awal yang segera harus diwaspadai agar tidak membahayakan kesehatan Anda dan janin.

Jika Anda mengalaminya, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan agar pemeriksaan dapat dilakukan, terutama pemeriksaan darah. Umumnya pemeriksaan darah dilakukan dengan memeriksa kandungan hemoglobin dalam darah. Dengan deteksi dini anemia, tindakan pengobatan dapat dilakukan.

Kehamilan Anda akan sangat berisiko jika hemoglobin dalam darah pada masa kehamilan trimester pertama di bawah 11gram per desiliter dan pada trimester kedua dan ketiga di bawah 10gram per desiliter. Kondisi kesehatan telah disebut kritis, bila kadar hemoglobin dalam darah di bawah 6gram per desiliter. Hemoglobin kurang dari 5gram per desiliter, dapat meningkatkan resiko kematian Ibu dan anak. Anda akan merasa sangat lelah karena gangguan fungsi jantung akibat kurangnya suplai oksigen ke seluruh tubuh.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksakan kesehatan secara rutin pada setiap usia kehamilan, meskipun Anda tidak merasa sakit. Pemeriksaan hemoglobin yang teratur, diperlukan ketika Anda memutuskan untuk hamil. Sehingga terapi dapat dilakukan sebelum usia kehamilan Anda memasuki trimester pertama.

Anemia yang dibiarkan hingga akan memasuki waktu kelahiran, akan sangat membahayakan. Risiko yang terjadi bukan hanya berdampak bagi Anda, tetapi juga bayi yang akan dilahirkan. Akibat anemia pada saat hamil seperti keguguran, kelahiran prematur, waktu bersalin yang lama, perdarahan pasca-melahirkan, bayi lahir dengan berat rendah, hingga kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan dapat terjadi bila tidak ditangani sejak awal.



Cara mengatasi anemia saat hamil

Anemia pada saat hami bisa diatasi dengan cepat, jika sudah terdeteksi sejak dini sebelum memasuki usia kehamilan trimester pertama. Sadar kesehatan dan waspada akan gejala-gejala anemia yang mungkin terjadi adalah langkah pertama yang dapat Anda lakukan untuk mencegah anemia.

Sadari bahaya anemia saat hamil dengan :

• Ketahui potensi Anda akan mengalami anemia atau tidak, dengan melakukan pemeriksaan darah di lab kesehatan dan konsultasikan hasilnya dengan dokter untuk mendapatkan cara terbaik untuk menangani anemia.
• Menjaga penyerapan zat besi kedalam tubuh dengan mengonsumsi makanan alami dengan zat besi seperti daging, oatmeal, beras merah, kacang-kacangan, dan sayuran yang berwarna hijau tua.
• Jika Anda meminum suplemen zat besi , minumlah saat kondisi perut dalam keadaan kosong bersama air atau jus jeruk. Vitamin C dalam jus jeruk dapat membantu penyerapan zat besi. Namun, bila Ibu dalam kondisi mual, disarankan agar konsumsi suplemen zat besi dilakukan satu jam setelah makan. Tunggulah beberapa saat sebelum minum susu, teh atau kopi.
• Suplemen zat besi akan bekerja dan hasilnya dapat Anda rasakan dalam waktu satu minggu. Produksi sel darah merah akan meningkat juga hemoglobin dalam darah. Biasanya dalam waktu satu bulan, anemia sudah teratasi. Tetap teruskan penggunaan sesuai dengan resep. Konsultasikan dengan dokter bila Anda merasa perlu menambah atau menghentikan pemakaiannya.
• Hindari diet secara berlebihan saat kehamilan, karena perubahan pola makan dapat berdampak pada jumlah sel darah merah. Konsumsi makanan dengan asam folat dan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.

Kapan Biasanya Keguguran Terjadi?

Keguguran biasanya terjadi pada periode kehamilan 24 minggu. Tapi ada juga ibu yang mengalami keguguran pada 13 minggu pertama  kehamilannya atau di atas 24 minggu.

Penyebab Keguguran
Pada awal kehamilan, keguguran sering terjadi karena kondisi janin yang tidak normal.
Pada kehamilan tua, keguguran bisa terjadi karena berbagai kondisi,misalnya infeksi, plasenta dan rahim yang tidak normal, atau serviks (mulut rahim) yang lemah.

Ada 2 test yang digunakan untuk mendeteksi kondisi  janin, yaitu amniosintesis dan Chorionic Villus Sampling (CVS). Jika Ibu harus menjalani test ini, minta dokter untuk menjelaskan proses  dan resiko-resikonya.
Tanda-tanda keguguran

Tanda-tanda Keguguran:
  • Pada kehamilan awal, keluar darah seperti menstruasi tapi jumlahnya banyak dan menggumpal. Biasanya disertai nyeri perut.
  • Pada kehamilan lanjut, keguguran bisa diketahui saat denyut jantung bayi tidak ditemukan dalam pemeriksaan USG.

Menghindari Keguguran

Bila tidak ingin keguguran, turunkan resikonya dengan :
  • Berhenti merokok
  • Makan makanan sehat bergizi seimbang
  • Hindari kafein
Karena resiko keguguran lebih tinggi bila Ibu menderita diabetes, penyakit ginjal, penyakit tiroid, lupus, atau punya riwayat keguguran, sebaiknya Ibu berkonsultasi pada dokter pada kehamilan berikutnya.

Kalau Ibu punya riwayat keguguran, hati-hati saat berhubungan seks dan lebih waspada selama kehamilan trimester awal.

Cari Dukungan Emosional


Ikatan batin Ibu dan bayi sebenarnya sudah terjalin sejak Ibu mengetahui diri Ibu hamil. Jangan ragu untuk meminta orang-orang tercinta di sekitar Ibu untuk membantu mengatasinya.

Ibu juga bisa bergabung di forum kami dan berbagi pengalaman dengan sesama ibu. Ada juga asosiasi atau perkumpulan yang khusus memberi dukungan emosional untuk Ibu.

Morning Sickness (Mual) dan Tips Pencegahannya
Masa kehamilan telah identik dengan gejala mual dan muntah. Disebut ‘morning sickness’ karena pada sebagian wanita hamil, gejala ini paling parah menyerang pada pagi hari dan kemudian mereda seiring dengan berjalannya hari. Tetapi, gejala ini sebenarnya bisa menyerang kapan saja dan bisa berlangsung seharian penuh, dengan intensitas yang berbeda-beda pada setiap wanita hamil.

Apa penyebabnya?
Morning sickness dapat timbul karena adanya berbagai perubahan dalam tubuh selama hamil, yaitu:
 
• Meningkatnya sejumlah hormon secara drastis pada awal kehamilan seperti estrogen dan hCG (human chorionic gonadotrophin) yaitu hormon yang diproduksi plasenta selama masa kehamilan dalam tubuh Anda. Intensitas mual dan muntah cenderung meningkat seiring dengan melonjaknya kadar hCG. Wanita hamil yang memiliki kadar hCG lebih tinggi, misalnya ketika mengandung anak kembar, juga cenderung mengalami intensitas morning sickness yang lebih tinggi.

• Indera penciuman menjadi lebih sensitif. Makanan-makanan tertentu yang memiliki aroma kuat dapat tercium dari jarak cukup jauh dan bisa langsung membuat Anda merasa mual.

• Kondisi emosional Anda juga bisa memperparah morning sickness, misalnya jika sedang stres.

Kapan dan berapa lama saya akan mual-mual?
Morning sickness umumnya terjadi pada trimester pertama kehamilan. Ada wanita hamil yang mual-mual dan diikuti dengan muntah, namun ada juga yang hanya merasa mual. Rasa mual biasanya muncul saat kehamilan memasuki minggu ke-6, tetapi bisa juga timbul lebih awal pada minggu ke-4.
Ada wanita hamil yang terbebas dari gejala mual-mual dan muntah setelah melewati 14 minggu. Ada pula yang butuh waktu sekitar sebulan untuk terbebas dari morning sickness, meski mungkin nanti akan muncul-hilang selama masa kehamilan. Bahkan ada juga wanita yang terus menerus mengalami mual dan muntah sepanjang kehamilan sampai persalinan.

Apa akibat yang dapat ditimbulkan?

Walaupun morning sickness dianggap sebagai gejala yang normal, tapi bukan berarti Anda bisa menyepelekannya. Mual-mual dan muntah akan menimbulkan kelelahan dan menurunkan kondisi fisik, yang tentu saja tidak baik bagi kehamilan Anda.

Apakah mual-mual dan muntah dapat mempengaruhi bayi Anda?

Bila intensitas mornick sickeness tergolong ringan hingga sedang, maka tidak akan berpengaruh buruh pada kesehatan janin. Sedangkan gejala mual-mual dan muntah yang berlangsung terus menerus dengan intensitas tinggi, ada kemungkinan menimbulkan risiko yang lebih tinggi pada kesehatan janin. Untuk lebih memastikan, berkonsultasilah dengan dokter.

Tips menghalau rasa mual

 
• Terapkan metode ‘makan sedikit tapi sering’ sepanjang hari sehingga perut Anda tidak pernah dalam keadaan kosong. Bisa berupa makanan yang tergolong karbohidrat, makanan yang mengandung protein tinggi, dan snack. Jangan lupa untuk minum yang banyak, baik air putih atau jus, di sela-sela makan.

• Hindari makanan-makanan dengan aroma yang kuat, yang dapat membuat Anda merasa mual. Sebaiknya makanlah makanan yang memiliki suhu ruang atau dingin, karena makanan yang baru matang dan masih panas cenderung mengeluarkan aroma yang kuat.

• Hindari makanan berkadar lemak tinggi karena butuh waktu lebih lama bagi sistem pencernaan untuk mencernanya. Makanan-makanan yang digoreng, pedas, dan asam juga tidak disarankan karena dapat mengganggu sistem pencernaan.

• Waspadai pula pemicu mual di luar makanan, seperti ruangan yang sumpek dan mengeluarkan bau kurang sedap, bau parfum yang menyengat, atau menaiki mobil.

• Ketika bangun tidur, jangan langsung turun dari tempat tidur. Duduklah dulu di tempat tidur selama beberapa menit. Untuk alternatif, saat bangun tidur, minumlah air putih dan makan biskuit atau cracker yang telah Anda letakkan di samping tempat tidur pada malam sebelumnya. Kemudian beristirahatlah selama 20-30 menit sebelum turun dari tempat tidur. Mengemil cracker di malam hari juga dapat membantu bila Anda terbangun dengan mual-mual pada tengah malam.

• Rasa mual akan bertambah parah jika Anda merasa lelah dan stres. Jadi, luangkan waktu untuk bersantai dan tidur. Lakukanlah kegiatan yang menyenangkan seperti menonton film atau berkumpul dengan teman-teman untuk mengalihkan Anda dari rasa mual.

Kenapa mual?
Mual ini bisa terjadi karena perubahan-perubahan dalam tubuh selama hamil. Termasuk perubahan hormon, dan indera penciuman yang lebih sensitif. Kondisi emosional Ibu juga bisa memperparah kondisi ini

Kalau Ibu tetap makan dan minum sesuai kebutuhan, rasa mual ini pun bisa diredam. Tapi kalau Ibu sampai muntah terus menerus dan kehilangan selera makan sama sekali, ada baiknya Ibu mnenghubungi dokter. Pastikan juga Ibu cukup istirahat.



Berapa lama Ibu akan mual-mual?


Rasa mual-mual ini biasanya berhenti di akhir trimester pertama. Ada juga yang mengalami mual muntah sepanjang kehamilan. Bau-bauan tertentu sangat bisa memancing rasa mual.
 
Tips menghalau mual:
 
• Jangan langsung turun dari tempat tidur, minum air putih lalu makan biskuit atau crackers. Istirahat selama 20-30 menit sebelum turun dari tempat tidur.

• Makan sedikit tapi sering sepanjang hari. Bawa selalu makanan ringan saat bepergian.

• Makan makanan berprotein atau karbohidrat tinggi. Misalnya telur matang dengan roti.

• Minum yang banyak, air putih atau  jus.

• Hidup rileks
Mengapa Wasir Muncul Saat Hamil?
Saat hamil, jumlah dan sirkulasi darah dalam tubuh Ibu meningkat sehingga vena-vena Ibu membesar. Sayangnya, vena di sekitar bokong Ibu menjadi lebih lamban dan bengkak. Terutama ketika rahim Ibu yang terus membesar menekan vena-vena tersebut.

Penyebab lain adalah kebiasaan menahan buang air besar. Jadi bila Ibu mengalami konstipasi atau sembelit, makanlah makanan berserat tinggi dan minum banyak air untuk membantu mengatasi wasir.

Obat wasir

Selain banyak minum dan makan makanan kaya serat, Ibu bisa minum obat wasir bila diperlukan. Tetapi karena obat-obatan yang bisa Ibu konsumsi selama hamil terbatas, sebaiknya konsultasikan pada dokter bila Ibu ingin menggunakan krim, ointment atau obat yang dimasukkan ke dalam anus untuk meredakan wasir.
Pertolongan Pertama
Selain obat, ada tips lain untuk menghindari wasir :
  • Kurangi tekanan pada perut Ibu dengan berbaring miring ke kiri selama beberapa saat.
  • Mengangkat kaki  selama sekitar 20 menit  juga dapat membantu.
  • Hindari sabun, bedak  atau tisu basah berparfum.
  • Cuci bokong  dengan air saja setelah buang air dan keringkan.
  • Gunakan pakaian dalam katun yang longgar agar tubuh lebih nyaman.
  • Jangan menahan bila ingin buang air.
  • Latihan fisik ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
  • Hindari duduk atau berdiri terlalu lama.Buat tubuh rileks dengan mandi berendam air hangat jika Ibu merasa gatal atau gunakan kompres es sebagai gantinya.

     
Apa itu Pre-eklamsia?
Pre-eklamsia adalah tekanan darah yang tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urin. Ini hanya bisa terjadi selama kehamilan atau segera setelah persalinan. Untungnya, sebagian besar kasus bersifat ringan. Ia menyerang hanya 1 dari 14 ibu, dan jarang menjadi lebih serius.

Bila Pre-eklamsia terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan, dokter akan mengambil tindakan untuk segera mengeluarkan bayi. Tapi bila pre-eklamsi terjadi di awal kehamilan, maka dokter akan berusaha memperpanjang kehamilan sampai bayi dianggap telah cukup kuat untuk lahir.

Gejala-gejala pre-eklampsia


  • Tekanan darah naik (hipertensi) dan kadar protein dalam urin berlebihan (proteinuria), setelah kehamilan mencapai 20 minggu.
  • Sakit kepala.
  • Masalah penglihatan, termasuk kebutaan sementara, pandangan buram dan lebih sensitif pada cahaya/silau.
  • Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah rusuk sebelah kanan.
  • Muntah.
  • Pusing.
  • Volume urin berkurang.
  • Berat badan naik cepat, biasanya di atas 2 kg per minggu.
  • Pembengkakan (edema) pada wajah dan tangan.
Siapa yang berisiko mengalaminya?
 

  • Wanita berusia di bawah 20 atau lebih dari 35 tahun.
  • Obesitas, indeks massa tubuh 35+.
  • Sebelumnya memiliki kondisi medis yang memicu pre-eklamsi – seperti diabetes, tekanan darah tinggi, lupus, penyakit ginjal dan migren.
  • Wanita dengan kehamilan pertama.
  • Kehamilan kembar.
  • Jarak antar kehamilan terlalu jauh- lebih dari 10 tahun.
  • Riwayat pre-eklampsia – jika Ibu, orangtua, atau saudara perempuan Ibu pernah mengalami pre-eklampsia sebelumnya.

Pencegahan

Karena salah satu faktor pencetus Pre-eklampsia adalah obesitas, sebaiknya Ibu menjalankan pola makan sehat dengan menu seimbang.

Idealnya pola makan sehat sudah Ibu lakukan sejak  sebelum hamil atau ketika merencanakan kehamilan. Tapi, sekarang pun belum terlambat.

Pola makan sehat ini bukan diet. Karena Ibu hamil tidak disarankan berdiet. Tanyakan pada dokter apa yang seharusnya Ibu konsumsi. Atau diskusikan hal ini dengan tim ahli Club Nutricia.

Jangan lupa, tepati jadwal kunjungan ke dokter untuk memeriksa tekanan darah dan urin.
Pre-eklampsia ringan

Beruntunglah bila Ibu hanya mengalami pre-eklamsia ringan. Kondisi ini tidak selalu memerlukan obat tapi hanya pemeriksaan rutin kehamilan. Pemberian obat atau suplemen tidak mencegah pre-eklamsi tetapi membantu mengontrol kondisi Ibu.

Pre-eklamsia serius

Jika Ibu didiagnosa mengalami pre-eklampsia yang lebih serius, Ibu akan disarankan  beristirahat di tempat tidur atau bahkan mungkin  dirawat di rumah sakit.

Ibu juga akan diperiksa setiap hari untuk melihat tekanan darah dan pemantauan perkembangan bayi Ibu. Jika Ibu atau bayi Ibu berada dalam kondisi serius, kemungkinan dokter melakukan  induksi, atau melakukan bedah sesar. untuk menyelamatkan Ibu dan bayi.

Apa yang membuat payudara nyeri?

Nyeri pada payudara biasanya disebabkan oleh perubahan hormon. Untungnya, setelah tubuh Ibu terbiasa dengan perubahan hormon selama kehamilan, nyeri payudara pun akan berangsur hilang.

Penyebab nyeri lain adalah karena selama hamil, payudara Ibu membesar akibat berkembangnya kelenjar susu dan pasokan darah meningkat. Jangan lupa, sesuaikan ukuran bra dengan payudara Ibu sekarang. Bra yang tidak pas juga bisa menimbulkan nyeri.


Nyamankan payudara Ibu

Bra yang pas adalah obat mujarab untuk mengatasi nyeri payudara. Bila perlu gunakan bra tidur khusus untuk ibu hamil. Bra yang benar-benar nyaman, akan membuat Ibu nyaman juga.
Apalagi sekarang banyak tempat yang melayani pembuatan dan pengepasan bra sesuai ukuran payudara Ibu.

Jangan lupa, gunakan bra khusus saat Ibu melakukan olahraga ringan. Dan jangan sungkan mengatakan pada suami ketika  payudara Ibu tidak cukup nyaman untuk disentuh.

Flek Kehamilan itu apa, sih?

Flek saat hamil terlihat mirip menstruasi. Ini sering terjadi pada awal kehamilan karena darah yang dilepas saat telur dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim.

Bila flek diikuti gejala lain, Ibu harus waspada. Bila terjadi perdarahan, mungkin saja terjadi keguguran atau kehamilan ektopik. Kalau begini, jangan tunda untuk menghubungi dokter.
Flek yang terjadi di kehamilan trimester ke-3, bisa jadi berkaitan dengan kelahiran prematur. Walau pun dokter mengatakan kehamilan Ibu baik-baik saja, namun jangan ragu melakukan pemeriksaan untuk menghindari kemungkinan terburuk.
Perdarahan

Perdarahan saat hamil normal terjadi. Hal yang menyebabkan perdarahan saat hamil, misalnya :
  • Ketika sel telur  yang telah dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim di awal kehamilan.
  • Saat plasenta tertanam dalam lapisan rahim.
  • Melunaknya serviks juga bisa menyebabkan perdarahan pada awal kehamilan.
  • Hormon-hormon kehamilan menutupi siklus hormon biasa. Akibatnya, beberapa ibu mengalami perdarahan di sekitar waktu   menstruasi.
  • Infeksi vagina

Cairan vagina

Tak perlu cemas bila Ibu merasa lendir vagina lebih banyak selama hamil. Ini normal. Meningkatnya aliran darah ke vagina Ibu yang jadi penyebabnya. Lendir ini lebih encer, berwarna putih, namu tidak menyebabkan iritasi.

Lendir ini akan makin kental mendekati waktu persalinan yang menandai bayi Ibu sedang menuju jalan lahir.

Tapi, lendir ini juga bisa jadi tanda adanya infeksi atau keputihan terutama bila disertai rasa gatal atau panas. Segera hubungi dokter bila lendir mengental, berwarna kekuningan dan berbau.

Atasi segera

Keluarnya lendiri pasti membuat Ibu tidak nyaman. Walau keadaan ini akan kembali normal setelah bayi lahir, namun tips berikut perlu dicoba supaya Ibu tetap nyaman:
  • Gunakan pembalut.
  • Bersihkan vagina dengan air hangat tetapi hindari sabun yang mengandung parfum karena dapat memperparah infeksi yang ada.
  • Gunakan celana dalam katun yang ringan.

 
Keputihan saat hamil

Meskipun Anda telah menjaga kebersihan area kewanitaan kemungkinan terjadinya keputihan lebih besar pada saat hamil. Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi cairan di dalam vagina karena perubahan hormonal selama masa kehamilan.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa keputihan yang terjadi pada masa kehamilan dapat disebut normal bila cairan yang keluar dari vagina berwarna putih jernih, konsistensi seperti lendir (encer-kental), bila menempel pada pakaian dalam warnanya kuning terang, tidak menyebabkan gatal, tidak berbau, dan tidak menimbulkan nyeri atau rasa sakit berlebihan pada vagina. Saat hamil, cairan keputihan yang keluar lebih banyak dibandingkan jika Anda tidak sedang hamil.

Penyebab Keputihan

Keputihan adalah hal yang umum terjadi pada wanita, dan akan meningkat saat Anda sedang hamil.

Penyebab terjadinya keputihan adalah:
  • Perubahan hormonal di masa kehamilan.
  • Perubahan hormonal saat sebelum atau sesudah menstruasi.
  • Produksi asam lambung berlebih akibat pola makan tidak teratur.
  • Pemakaian produk pembersih vagina yang tidak cocok.
  • Pakaian dalam yang terlalu ketat dan berbahan sintesis.
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu yang sedang dikonsumsi.
  • Kurang istirahat.
  • Stress.
  • Infeksi virus, bakteri, jamur, dan parasit.

Penanganan pada keputihan saat hamil

Keputihan yang terjadi sebagai akibat dari perubahan hormonal karena masa kehamilan, akan pulih dengan sendirinya, namun tindakan penanganan yang tepat perlu dilakukan agar keputihan tidak berlanjut menjadi masalah yang lebih serius.

Anda dapat mencegah terjadinya keputihan dengan cara:

  • Selalu mencuci tangan setelah mengganti pakaian dalam maupun melepas pembalut.
  • Hindari hubungan seks selama keputihan berlangsung agar penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat dan mengurangi resiko tertularnya penyakit kelamin pada pasangan.
  • Bersihkan vagina dengan cairan pembersih yang alami, bebas sabun, dan memiliki kadar pH normal hanya pada area luar vagina dan keringkan dengan handuk bersih.
  • Selama kehamilan Anda akan sering buang air kecil yang membuat pakaian dalam menjadi cepat lembab. Gantilah pakaian dalam sesering mungkin.
  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang lembut dengan ukuran yang tepat.
  • Bila terasa gatal, jangan digaruk, kompres area vagina dengan es untuk mengurangi rasa gatal. Apabila menyebabkan gatal, cairan keputihan tidak putih jernih, bau yang menyengat, atau nyeri pada area vagina, anda harus segera berkonsultasi dengan dokter.


Keputihan dan kesehatan bayi

Keputihan dalam taraf yang normal, tidak akan menyebabkan gangguan berbahaya pada janin bila Anda melakukan penanganan pencegahan dan pengobatannya dengan tepat.

Selama belum terjadi persalinan dan selaput ketuban masih utuh, janin tetap terlindungi oleh selaput ketuban dan air ketuban yang steril, sehingga tidak ada efek langsung infeksi vagina yang menyebabkan terjadinya penyakit akibat keputihan pada janin. Namun kebersihan dan langkah-langkah pencegahan harus tetap Anda lakukan secara rutin dan hubungi dokter bila ada gejala-gejala yang di luar batas normal.

Waspada Nyeri Perut

Nyeri perut itu biasa dialami ibu hamil. Kalau terjadi tanpa gejala lain, Ibu tidak perlu khawatir. Akan tetapi, waspadai gejala lain yang muncul, karena nyeri perut atau kram perut bisa jadi tanda serius pada kehamilan. Jangan tunda ke dokter kalau Ibu mengalaminya.

Penyebab Umum
 

  • Salah makan atau kembung – kadang-kadang disertai dengan mual-mual.
  • Ligamen di sekitar perut  meregang – Kondisi ini dapat menyebabkan kram perut ringan.
  • Stress – perasaan tegang dapat menyebabkan kram perut
  • Orgasme
Penyebab lain yang lebih serius

Jika Ibu mengalami penyebab lain yang lebih serius, segera pergi ke dokter.
  • Pre-eklampsia – nyeri perut disertai dengan gejala-gejala lain seperti tekanan darah tinggi, mual, pusing.
  • Kehamilan ektopik – nyeri perut yang terasa berpindah-pindah di perut Ibu.
  • Keguguran – kram perut disertai perdarahan dari vagina.
  • Persalinan prematur – nyeri perut atau kram dengan diare, nyeri punggung dan kontraksi pada usia kehamilan ke 20 minggu sampai 36 minggu .

Di akhir kehamilan, biasanya rasa nyeri sering terjadi tanpa ada masalah apa-apa. Hanya saja, karena Ibu yang paling mengenal tubuh Ibu sendiri, Ibu akan tahu kapan Ibu harus ke dokter. 

Mengapa timbul guratan?

Saat hamil, kulit Ibu meregang hingga menyebabkan robekan di lapisan dalam kulit. Warna garis yang timbul akibat robekan ini tergantung warna dan elastisikats kulit Ibu. Bisa merah atau cokelat.

Setelah melahirkan, lama-lama garis-garis kulit ini memutih dan kembali ke warna kulit Ibu. Walau mungkin tidak hilang sama sekali, tetapi tidak separah ketika hamil.
Cegah Stretch mark
Guratan kulit selama hamil mungkin sulit dicegah, tetapi bisa dikurangi. Ibu bisa coba hal berikut:
  • Makan dengan pola makan sehat cukup  buah , sayuran segar, sereal, biji-bijian dan kacang-kacangan.
  • Minum cukup  air
  • Naikkan berat badan secara perlahan dan tetap
  • Lakukan latihan fisik ringan secara teratur untuk  mengontrol kenaikan berat badan Ibu
  • Konsumsi vitamin E membantu kulit tetap kencang. Ibu bisa gunakan krim atau minyak yang kaya vitamin E untuk memijat tubuh.

    Bagaimana menghilangkan Stretch mark?
    Hal yang paling mudah, yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi guratan kulit adalah menggunakan pelembab berikut ini saat dipijat, baik selama dan setelah kehamilan.Tapi, hati-hati melakukan pijat saat hamil ya.
  • Wheat germ oil
  • Almond oil
  • Krim yang mengandung Vitamin E
  • Cocoa butter
Apa bengkaknya normal?

Beberapa bagian tubuh akan membengkak saat hamil. Menurut para dokter ini reaksi alamiah. Pembengkakannya disebabkan karena cairan tubuh meningkat. Mungkin kaki Ibu seketika membengkak saat berdiri agak lama. Atau cincin di jari tiba-tiba jadi ketat.
Di akhir kehamilan, pembengkakan ini makin membuat Ibu serba salah. Tidur Ibu jadi tidak nyaman karena kegerahan.

Kalau pembengkakan ini terjadi berlebihan, sebaiknya sih, Ibu segera ke dokter. Bisa jadi, tekanan darah Ibu juga meningkat.
Tips untuk mengurangi pembengkakan

Supaya bengkak yang Ibu alami tidak berlebihan, hal berikut mungkin bisa menguranginya:
  • Pola makan sehat dapat membantu mengurangi pembengkakan. Bawang putih dan apel dianggap  efektif  menngatasinya.
  • Hindari makanan asin yang dapat membuat Ibu mengalami dehidrasi.
  • Latihan fisik ringan secara teratur, terutama berjalan kaki.
  • Minumlah dalam jumlah banyak, setidaknya enam sampai delapan gelas per hari. 
  • Beristirahatlah di siang hari dan angkat kaki hingga di atas pinggang Ibu.
  • Hindari berdiri terlalu lama.
  • Minta suami untuk melakukan pijatan ringan.
  • Tidurlah dengan berbaring miring ke  kiri untuk menghindari  tekanan pada vena besar Ibu. 
Keputihan karena infeksi

Keputihan yang berbahaya bagi kesehatan Anda dan janin adalah keputihan yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri, virus, jamur dan parasit, termasuk akibat infeksi kelamin. Berbeda dengan keputihan biasa yang cairannya jernih, keputihan karena infeksi cairannya berwarna dan berbau. Keputihan karena infeksi menyebabkan rasa nyeri pada area kewanitaan, menyebabkan rasa gatal berlebih, dan terdapat adanya kemungkinan penyakit pada kandungan hingga saluran kemih.



Penyebab dan gejala Keputihan saat hamil

Agar keputihan karena infeksi ini tidak menimbulkan akibat-akibat yang dapat membahayakan kesehatan Anda dan janin, kenalilah penyebabnya dan gejalanya.

Penyebab keputihan karena infeksi:

1. Penggunaan panty-liner yang tidak sering diganti.
2. Pakaian dalam yang tidak dicuci bersih.
3. Pada saat buang air besar, pembilasan dilakukan dari arah anus ke depan vagina.
4. Bertukar pakaian dalam atau handuk dengan orang lain.
5. Sering berganti pasangan saat berhubungan sex.
6. Tinggal dilingkungan dengan sanitasi yang kurang bersih.
7. Menderita diabetes.
8. Tumor yang dapat berupa tumor jinak, seperti polip, mioma uteri, kista atau dapat berupa tumor ganas (kanker serviks).
9. Iritasi dari benda asing yang dapat disebabkan oleh iritasi khemis/ iritasi vagina (vaginal jelly), adanya benda asing (tampon, pesarium atau IUD).



Gejala keputihan karena infeksi:

• Cairan yang keluar berwana (hijau, kuning pekat, cokelat), keruh, kental atau terlalu encer.
• Pada beberapa kasus, cairan keputihan keluar disertai dengan darah.
• Berbau tidak sedap.
• Terasa gatal dan panas yang berlebihan.
• Rasa sakit ketika buang air kecil.
• Terdapat luka di area vagina dan lubang vagina terasa nyeri bila ditekan.
• Nyeri pinggul, perut terasa sakit, terutama bila ada tekanan.

Beberapa gejala lain yang secara ekstrim mungkin terjadi karena penularan yang ikut membawa jamur, virus, bakteri, dan parasit. Dalam beberapa kasus, gejala keputihan karena infeksi ini dapat diakibatkan juga oleh adanya kista dan miom pada kandungan.



Penanganan pada keputihan saat hamil

Penanganan pencegahan dan tindakan pertama yang dapat Anda lakukan bila terdapat gejala-gejala keputihan karena infeksi, di antaranya:

• Menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan setelah mengganti pakaian dalam maupun melepas pembalut.
• Bersihkan vagina dengan cairan pembersih yang alami, bebas sabun, dan memiliki kadar pH normal hanya pada area luar vagina dan keringkan dengan handuk bersih.
• Selama kehamilan Anda akan sering buang air kecil yang membuat pakaian dalam menjadi cepat lembab. Gantilah pakaian dalam sesering mungkin.
• Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang lembut dengan ukuran yang tepat.
• Kompres dengan es untuk meringankan rasa gatal di daerah vagina, dan jangan menggaruknya.
• Hindari berhubungan seks selama keputihan berlangsung, dan periksakan kesehatan alat kelamin Andadan suami untuk menghindari penularan ulang.
• Berkonsultasi dengan dokter ahli kandungan bila gejala terasa semakin mengganggu untuk mendapatkan pengobatan yang baik.



Keputihan Karena Infeksi dan Pengaruhnya Pada Janin

Selama masih berada dalam kandungan, janin terlindungi selaput dan air ketuban yang steril, sehingga tidak ada efek langsung infeksi vagina yang berdampak pada janin. Namun bila saat persalinan masih terdapat infeksi kemungkinan bayi akan terkontak dengan penyebab keputihan tersebut semakin besar. Berikut ini jenis-jenis penyebab infeksi pada vagina dan akibatnya pada janin :

• Bakteri Chlamydia dapat menyebabkan keguguran hingga persalinan sebelum waktunya (prematur).
• Infeksi virus Herpes simpleks dapat menyebabkan radang pada otak bayi (ensefalitis).
• Infeksi jamur Candida sp dapat meningkatkan risiko terjadinya ayan (epilepsi).
• Infeksi virus HPV dapat menyebabkan terjadinya papiloma laring pada bayi yang menyebabkan gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan bayi hingga kematian.
• Infeksi bakteri Neisserea gonorrhoeae dapat menyebabkan infeksi pada mata bayi hingga terjadi kebutaan.

Cegah penularan penyakit akibat infeksi pada vagina, dengan menjaga kebersihan, dan jangan menganggap sepele masalah keputihan karena infeksi, Anda harus memeriksakan pada dokter dan tidak perlu malu, karena masalah ini lazim dialami oleh wanita dalam kondisi mengandung ataupun tidak.

Keputihan Selama Hamil, Apa Penyebabnya?

Menjaga kebersihan vagina penting untuk dilakukan. Hal ini juga berlaku selama Ibu hamil.
Perubahan tubuh dan hormon selama hamil juga membuat keseimbangan ph vagina berubah. Akibatnya jamur candida albicans yang ada di bagian  vagina berubah, menyebabkan iritasi dan keputihan.


Kenali gejalanya



• Rasa gatal atau panas di sekitar vagina.

• Nyeri dan kemerahan di sekitar vagina

• Sakit saat berhubungan seks atau buang air kecil

• Keluar lendir berwarna putih, lebih kental dari biasanya.



Kapan ke dokter?

Meskipun keputihan yang Ibu alami tidak parah, sebaiknya tetap Ibu konsultasikan pada dokter. Supaya bisa cepat diatasi bila terjadi sesuatu yang serius.

Cara aman atasi keputihan
 

• Konsultasi dengan  dokter  sebelum membeli obat apapun.

• Gunakan kompres es untuk meringankan gejala di daerah vagina.

• Hindari mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.

• Gunakan sabun tanpa parfum.

• Gunakan celana dalam katun dan pakaian longgar agar daerah vagina tetap sejuk.

Keputihan  & Kesehatan  Bayi

Keputihan mungkin tidak membahayakan bayi selama kehamilan. Tetapi, keputihan bisa menular pada bayi pada proses persalinan alami. Hal ini membuat Ibu akan merasa sakit saat menyusui. Jadi, tetap waspadai hal ini, untuk kesehatan Ibu dan bayi.

Berdamai dengan Lelah

Mendekati akhir kehamilan, ketika beban tubuh makin berat, kelelahan sulit dihindari. Coba tips berikut  untuk berdamai dengan lelah:
  • Istirahat 20 menit  di  pagi dan siang hari akan mengembalikan  tenaga Ibu.
  • Duduk santai, naikkan kaki ke atas bantal dapat mengurangi tertahannya cairan dan membantu Ibu ebih santai.
  • Atur pola makan sehat agar kekebalan tubuh Ibu terjaga.
  • Konsumsi makanan kaya zat besi seperti sayuran hijau untuk meningkatkan energi.
  • Jangan bergantung pada makanan bergula sebagai camilan.
  • Jangan sungkan menerima bantuan untuk urusan rumah dari suami atau keluarga.
  • Rileks dan lakukan kegiatan yang menyenangkan seperti nonton film dan melakukan hobi lain.
  • Tidur.

 

Tidak ada komentar:

TUGAS PSIKOLOG PENDIDIKAN SEMSESTER 3

  1.     SINOPSIS FILM NEGERI 5 MENARA Film di adaptasi dari novel karya A. Fuadi tayang di  Netflix  mulai 14 Juli 2022. Film ini tayang...