Kamis, 04 Oktober 2012

Yang Berubah dari Apple Sepeninggal Steve Jobs

TEMPO.CO, California - Sejak Steve Jobs meninggal dunia pada 5 Oktober tahun lalu, pucuk kepemimpinan Apple Inc diisi Tim Cook. Sebagai bos besar di perusahaan berlogo buah apel 'kroak' ini, Cook memilih gayanya sendiri dalam memimpin.


 Mengutip laporan CNN, 5 Oktober 2012, ada berbagai perubahan selama satu tahun Cook mengomandoi Apple Inc. Terlepas dari hebatnya desain produknya, kini para investor menganggap Apple Inc lebih terbuka.


 Akhir-akhir ini, Cook sering mengadakan pertemuan dengan mitra kerja, konsumen, investor, dan politikus di Amerika Serikat.


 Mei lalu, Cook bertemu dengan para pemimpin Kongres di Washington untuk membuka jalur komunikasi. Perusahaan apa pun memang sah-sah saja melakukan lobi-lobi dengan berbagai pemangku kebijakan, tapi ini bukanlah gaya Apple yang selama ini ditunjukkan Steve Jobs.


 Untuk urusan lobi-lobi, Google sudah jauh lebih dulu melakukannya. Namun ini menjadi pertanda bahwa Apple sudah memberi perhatian pada masalah kebijakan di masa depan.


 Apple juga berusaha merayu 'investor' dengan mengajak mereka datang ke kantor pusat Apple di Cupertino, California. Di sana, para investor dijamu dengan kue-kue kecil dan presentasi dari Kepala Keuangan Apple.


 Satu lagi tindakan besar dari Apple selama kepemimpinan Tim Cook adalah, akhirnya dividen dibayarkan secara tunai kepada investor. Ini pertama kali setelah berjalan selama 17 tahun.


 Untuk 'kekacauan' yang terjadi di pabrik Foxconn, tempat Apple merakit produknya, Cook juga memberikan respons yang cepat. Ia datang ke Cina dan melihat langsung bagaimana pabrik itu mengerjakan pesanannya. Di situ, ia berjanji akan menambah gaji para pekerja dan mengatur jam kerja mereka.


 Tim Cook juga dianggap berjiwa besar dengan meminta maaf saat aplikasi peta pada iOS 6 tidak berjalan dengan baik.


 Bandingkan dengan jawaban Steve Jobs ketika iPhone 4 dikritik soal antena yang tidak bekerja dengan baik. "Tidak ada masalah dengan antena di iPhone 4. Kami akan memberikan casing gratis," ujar Jobs.


 Baru-baru ini, Bloomberg Businessweek juga memuat wawancara dengan para eksekutif Apple, karyawan, dan mitra kerjanya. Menurut mereka, saat ini suasana kerja di Apple lebih 'membahagiakan', lebih transparan, dan berbeda sekali seperti saat dipimpin Jobs.


 "Waktu Jobs memimpin, Anda harus siap-siap menerima perintah saat tengah malam dan para insinyur terpaksa membatalkan liburan mereka demi pengembangan produk," ujar salah seorang karyawan Apple.

Tapi, kalau tanpa tangan dingin Jobs, apakah Apple Inc akan sebesar ini?


sumber : http://id.berita.yahoo.com/yang-berubah-dari-apple-sepeninggal-steve-jobs-024650304.html

Jepang Luncurkan Kereta Bertema Anime

Ghiboo.com - Bila Anda berkunjung ke Jepang saat ini, Anda akan menemukan sesuatu hal yang menarik dengan transportasi kereta di negeri Sakura ini.


Sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan pariwisatanya, kini pemerintah Jepang memutuskan untuk menghias sarana transportasi kereta mereka dengan hiasan gambar Anime.


Menurut surat kabar Asahi Shimbun mengatakan, Izuku Corp yang mengoperasikan jalur Izu Kyuko di Prefektur Shizuoka, belum lama ini memperkenalkan kereta yang didekorasi dari karakter animasi "Natsuiro Kiseki" (Musim panas diwarnai keajaiban) yang mengambil setting di Shimoda.


Beragam gambar animasi "Natsuiro Kiseki" menghiasi dalam dan luar kereta Izu Kyuko. Kursi untuk para penumpang pun turut dihiasi dengan ragam karakter Natsuiro Kiseki.


Selain itu pengisi suara karakter utama anime tersebut menyumbangkan suara untuk memberi pengumuman tiap kali kereta akan berhenti di stasiun selanjutnya. Aksi itu berlaku dua kali sehari sepanjang jalur stasiun Atami-Izukyu-Shimoda.


"Ini hanyalah salah satu langkah untuk memotivasi wisatawan untuk mengunjungi daerah," kata juru bicara Izukyu Kazuo Kawamura seperti dilansir Dailymail, Kamis, (4/10).


Perusahaan kereta api The West Japan Railway, Hokkaido Railway, dan Shinano juga turut serta menghiasi kereta mereka dengan beragam gambar karakter anime. Mereka menggunakan karakter anime terpopuler di televisi seperti Gegege no Kitaro dan Detective Conan.


Belakangan ini pemerintah Jepang tengah giat menarik wisatawan untuk berkunjung dengan budaya animenya. Bahkan belum lama ini badan pariwisata negara itu baru saja meluncurkan 'Visit Jepang dan Hello Kitty' untuk app iPhone.


Gaya manga sendiri dikembangkan di akhir abad 19 di Jepang, dan populer di antara segala usia di negara ini. Sebuah museum yang didedikasikan untuk komik manga di Kyoto menarik 240.000 pengunjung pada tahun 2011.



http://id.berita.yahoo.com/foto/jepang-luncurkan-kereta-bertema-anime-foto-103000124.html

Kamera Mobile Pilihan Para Fotografer

Timur Angin dan Anton Ismael; siapa tidak kenal dengan fotografer andal Indonesia ini? Sebagai fotografer profesional dengan segudang aktivitas, keduanya memerlukan aplikasi foto mobile untuk memudahkan mereka bekerja.

“Kalau foto mobile yang dimaksud memotret dengan menggunakan selain kamera SLR, saya suka smartphone Nokia N9. Di atas itu saya suka kamera mikro ¾ Samsung NS10,” kata Timur Angin.
Video instalasi karya Anton Ismael, Joey Christian, dan Heru Admadja, di toilet pria saat Festival Salihara, Pasar …

Alasannya, lanjut Timur, megapikselnya cukup besar. “Selain itu, saya bisa melawan musuh utama street fotografer di Indonesia yaitu satpam. Seringkali saya harus ambil foto orang tapi background-nya harus diambil dari foto lain,” katanya. Sementara kalau harus membawa kamera besar tentu sangat kerepotan, karena belum tentu dapat izin memotret.

“Jadi harus colong-colongan pakai kamera kecil. Saya selalu mengaitkan kegiatan memotret dengan kerjaan, bukan gaya-gayaan,” jelasnya.

Anton Ismael juga demikian. Dia selalu memilih jenis kamera berdasarkan kebutuhannya apakah untuk keperluan jalan-jalan, memotret model atau iklan. “Kalau bicara foto mobile, kemungkinan besar buat travelling. Maka saya lebih memilih kamera saku,” kata Anton.

Ia menggunakan kamera merk Canon, termasuk untuk kamera saku. Alasannya supaya pas dengan sistem yang dimiliki. “Kenapa saya memilih kamera saku, karena sehari-hari saya bekerja menggunakan kamera besar. Kalau bepergian masih bawa kamera besar juga, perasaannya kayak kerja saja, nggak asyiklah,” jelasnya.

Sebelum memilih kamera saku, ia pernah menggunakan kamera di smartphone. Namun ketika akan mencetak hasil jepretan, repot juga. “Hasilnya tidak bisa dicetak besar dan masih banyak kekurangan di sana-sini. Intinya saya gunakan kamera saku karena saya butuh file yang besar, sedangkan sampai saat ini belum ada kamera ponsel yang bisa menyamai kamera saku,” jelasnya.

Untuk spesifikasinya, bagi Anton, paling penting ada setting manualnya. “Supaya saya bisa mengatur speed dan diafragma yang sesuai dengan kebutuhan saya sendiri, minimal 12 atau 14 megapiksel,” tandas Anton.

Dalam mengedit hasil foto, Timur Angin belum pernah menggunakan aplikasi-aplikasi khusus pengolah gambar di smartphone. “Cuma sekadar tahu saja, karena buat saya fasilitas seperti itu hanya untuk main-main saja. Tapi mungkin bagi orang-orang yang senang fotografi dan tidak berprofesi sebagai fotografer, pasti senang banget,” kata alumnus Institut Kesenian Jakarta ini. Baginya, aplikasi tersebut hanya bisa mengubah foto menjadi bagus tapi tidak bisa dinilai sebagai karya fotografi karena sifatnya instan.

Serupa, Anton Ismael mengaku tak menggunakan aplikasi sejenis, seperti Fhotoroom dan Dark Viewer (Windows Marketplace) atau Camera+ dan Camera 360 (Google Play dan Apple Appstore). “Terus terang, saya sama sekali tidak pernah menggunakan fasilitas-fasilitas kayak begitu. Karena sampai sekarang saya belum menemukan sebuah program yang bisa memfasilitasi kebutuhan yang saya inginkan. Sampai sekarang saya kurang suka dengan yang seperti itu dan lebih nyaman dengan Adobe Photoshop,” tandasnya.

Anton berharap, pada masa mendatang fasilitas fotografi yang ada di smartphone dan sejenisnya memiliki fasilitas setting manual, minimal bisa mengeset sendiri diafragma dan speed-nya, bisa menampung file besar dan megapikselnya juga harus besar.

Sedang Timur Angin ingin teknologi ke depan menghasilkan kamera semakin kecil lagi. “Saya juga ingin memotret dengan kamera profesional, dan bisa menelepon sambil internetan menggunakan kamera profesional itu,” tandasnya. (Iwan S.)


http://id.spesial.yahoo.com/news/kamera-mobile-pilihan-para-fotografer-nl-beautifully-different.html

Angkringan, Gaya Hidup Wong Jogja

Bila Anda kebetulan berlibur ke Yogyakarta, jangan lewatkan singgah ke angkringan — gerobak dorong yang menjual beragam makanan dan camilan tradisional sederhana dengan harga murah-meriah. Karena harganya yang sangat terjangkau, angkringan ramai dikunjungi mahasiswa, tukang becak, pegawai negeri, seniman, sampai pengusaha.
Angkringan dan para pelanggan setianya. (Olenka Priyadarsani)

Angkringan biasa buka mulai sore hari hingga larut malam.

Gerobak angkringan (berasal dari bahasa Jawa “angkring” yang artinya duduk santai) biasa ditutupi dengan kain terpal, dengan bangku buat pembeli terletak di depan dan sisi-sisinya. Satu angkringan biasa muat untuk delapan orang. Bila pengunjung cukup banyak, penjual umumnya menyediakan bangku tambahan atau malah tikar.

Menu khas yang ada di angkringan? Yang pertama adalah nasi kucing — yakni nasi bungkus dengan porsi kecil dengan lauk sejumput oseng tempe atau sambal teri. Kecilnya porsi nasi bungkus ini mengesankan porsi makan kucing, sehingga jadilah nasi bungkus ini dinamakan nasi kucing. Makanan pendampingnya adalah gorengan, sate telur burung puyuh, sate usus, kepala ayam, ceker ayam, tempe-tahu bacem, kerupuk, rambak, serta makanan kecil lainya.

Makanan sampingan yang biasa disajikan di angkringan. (Olenka Priyadarsani)

Sementara untuk minuman, tersedia teh, kopi, jahe, wedang tape serta susu jahe. Gara-gara tiga ceret/ketel yang berisi air panas, air teh, dan air jahe senantiasa siap sedia, angkringan jadi sering juga dijuluki sebagai “kafe tiga ceret”.

Ciri khas lain dari angkringan adalah penggunaan senthir atau pelita, yaitu lampu tradisional dengan bahan bakar minyak tanah. Meski sudah banyak angkringan yang memasang lampu listrik sendiri, senthir tetap dipasang agar ciri khas tradisional tetap terjaga.

Lalu, berapa banyak yang harus dikeluarkan untuk sekali makan? Tentu saja ini tergantung kapasitas perut Anda. Biasanya 2-3 nasi kucing per orang sudah cukup, dan satu bungkusnya hanya Rp 1.000. Untuk makanan pendampingnya hanya antara Rp 500 hingga Rp 1.000. Minuman pun demikian, paling mahal hanya Rp 2.000 — tergantung mana yang Anda pilih.

Angkringan bisa dikatakan sebagai bagian gaya hidup yang sangat lekat dengan rakyat Yogyakarta. Ini terlihat dari keberadaan angkringan di segala sudut kota dan desa. Anda dapat menemui gerobak angkringan ini di antara hotel-hotel dan pusat perbelanjaan, terselip di tengah-tengah perumahan, maupun di pelosok-pelosok desa. Bagaimana tidak? Makannya enak, harganya murah, dan suasananya menyenangkan.

Salah satu angkringan yang paling terkenal di Yogyakarta adalah Angkringan Kopi Joss Lik Man di seputaran Stasiun Tugu. Kini banyak pula angkringan yang mengadopsi teknologi dan tren masa kini, misalnya angkringan yang menyediakan Wi-Fi gratis atau menggelar nonton bareng pertandingan sepak bola.

Jadi, jangan lupa mampir ke angkringan. Selain hemat, kenyang, Anda juga dapat mencicipi keramahan khas Jogja!

Kunjungi juga blog perjalanan Olenka di www.backpackology.me
http://id.berita.yahoo.com/angkringan--gaya-hidup-wong-jogja.html

Mie Pelangi Ala Bali

TEMPO.CO, Jakarta - Mie berwarna-warni alias mie pelangi kini ada di Bali. Kehadirannya sejak satu bulan lalu mewarnai semaraknya dunia kuliner yang tumbuh subur di Pulau Dewata.

Kenalkan, warung makan Mie Ayam Kangkung Pelangi milik Willy Teguh, yang kini dikelola oleh anaknya, Hilfan. Bali merupakan tempat pertama di luar Pulau Jawa yang dipilih Hilfan untuk mengembangkan usaha keluarganya itu. Restoran ini muncul pertama kali di Banten.


"Kebetulan di sini ada saudara, sekalian saja coba buka cabang di sini (Bali-red)," kata Hilfan.


Warung makan lebih pas disebut kedai karena ukurannya yang tidak terlalu besar. Meja dan kursinya pun sederhana. Rupanya tidak ada yang spesial. Nyaris sama dengan kedai-kedai lainnya. Meski demikian, Hilfan mengaku, cukup banyak yang penasaran dengan makanan yang dijualnya. Bagaimana tidak, mie pelangi asal Banten ini menjadi pelopor mie warna-warni di Bali.


Pengunjung yang datang biasanya memesan makanan yang berbeda dari kedatangan sebelumnya. "Terutama untuk makan malam, banyak yang mengajak anggota keluarganya ke sini," Hilfan berujar.


Khususnya untuk mie pelangi. Dengan bahan dasar yang sama, mie pelangi ini hadir dalam empat warna. Ada oranye, hijau, ungu, dan original seperti warna umumnya mie. "Misalnya hari ini ada yang minta mie ungu, besoknya pilih yang hijau atau oranye. Pokoknya selang-seling," kata dia.


Meski warna mie pelangi ini unik, pembeli tidak perlu menunggu lama untuk mencicipi rasanya. Hanya perlu waktu kira-kira 10 menit untuk penyajiannya. Saat pengunjung datang, mie pelangi mentah yang sudah tersedia diberi pelengkap sesuai selera pemesannya.


Pada kedai yang berlokasi di Jalan Pulau Gala, Pemogan, Denpasar ini, mie pelangi bisa dihidangkan dengan beberapa menu. Seperti potongan ayam, sedangkan untuk penggemar pedas, bisa memilih tambahan ayam rica-rica yang khas dengan rasa pedasnya. Untuk kuahnya, ada aroma harum menyeruak ke permukaan. Aroma sedap itu berasal dari sayur tong cai. Sayur ini merupakan campuran dari sayur kol Tianjin, bawang putih dan garam.


Tiga variasi warna untuk mie pelangi itu memang diambil dari bahan-bahan alami. Sama sekali tidak ada bahan pengawet di dalamnya. Warna ungu didapat dari buah bit. Demikian pula untuk warna oranye dan hijau, bahannya didapat dengan mudah. Warna oranye berasal dari cabe merah besar. Sedangkan untuk hijau berasal dari sayur sawi. Harga mie ayam ini cukup terjangkau untuk isi kantong akhir bulan. Satu porsinya hanya Rp 10 ribu.

TUGAS PSIKOLOG PENDIDIKAN SEMSESTER 3

  1.     SINOPSIS FILM NEGERI 5 MENARA Film di adaptasi dari novel karya A. Fuadi tayang di  Netflix  mulai 14 Juli 2022. Film ini tayang...