PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR
A. Pengertian Pengukuran Dan Penilaian
Banyak yang
belum memahami dari pengertian pengukuran dan penilaian, menurut Sutrisno
(1997)
Pengukuran suatu
Tindakan untuk mengidentifikasikan besar kecilnya gejala.
Menurut Rammers
dkk (1960) suatu kegiatan atau proses untuk menetapkan dengan pasti luas,
dimensi dan kwantitas sesuatu dengan cara membandingkan ukuran tertentu. Ada yang
pengukuran sebagai usaha mengetahui keadaan sesuatu sebagaimana adanya. Berupa pengumpulan
data tentang sesuatu, hasil pengukuran berupa angka atau uraian yang
menggambarkan derajat kualitas, kuantitas, dan eksistensipengukuran belum dapat
mengatakan apa-apa kalau hasil pengukuran tersebut tidak ditafsirkan dengan
patokan atau norma tertentu.
Pengukuran hasil
belajar dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa
setelah proses belajar yang dilakukan menggunakan tes sebagai alat pengukur. Hasil
pengukuran angka ataupun pernyataan, penguasaan materi Pelajaran lebih dikenal
prestasi belajar.
Contoh : kemampuan
belajar siswa tentang matematika dipergunakan tes matematika, hasil yang diperoleh
pengukuran skor.
Penilaian adalah
suatu Tindakan memberikan interprestasi terhadap hasil pengukuran dengan
menggunakan norma. Semua usaha membandingkan hasil pengukuran suatu bahan
patokan atau norma.
Norma ada
dua macam yaitu norma abstrak dan konkrit. Norma abstrak hanya ada pada benak
di penilai, tidak dapat diketahui oleh orang lain. Norma konkrit nyata yang
dapat diamati oleh orang lain dipergunakan oleh orang lain pula. Norma konkrit
ada dua yaitu ideal dan kelompok.
Dalam Pendidikan
mengetahui tingkat kemampuan bagi siswa data dipergunakan :
1. Angka atau
sekor
2. Batas penguasaan
kompetensi
3. Prestasi
4. Kemampuan dasar
Kaitannya strategi
dan proses belajar mengajar norma yang dipergunakan dalam penilaian diturunkan
dari tujuan tujuan pengajaran yang ingin dicapai. Norma dikenal dengan Penilaian
Acuan Norma ( Norm Reference Evaluation) dan Penilaian Acuan Patokan (Criterion
Reference Evaluation).
1. Penilaian Acuan
Norma (PAN)
Penilain Acuan
Norma, acuan relative atau acuan kelompok dilakukan dengan membandingkan hasil
belajar seorang siswa terhadap siswa lainnya.
Kenyataan dalam
kurve normal dipakai membandingkan menafsirkan angka diperoleh masing-masing
siswa angka rerata (mean), angka simpang baku (standard deviation) bersifat relative
berubah-ubah. Patokan ini disebut penilaian acuan relative atau acuan kelompok.
Pembanding kepada hasil oleh kelompok dijadikan sasaran.
2. Penilaian
Acuan Patokan (PAP)
Penilaian dilakukan
dengan membandingkan hasil belajar siswa terhadap patokan yang ditetapkan. Patokan
batas lulus atau tingkat penguasaan minimum.
B. Fungsi
Evaluasi
Menurut Suryabrata
1986
1. Fungsi psikologis,
siswa memperoleh kepastian status dikelasnya
2. Fungsi didaktis,
keberhasilan atau kegagalan berpengaruh pada usaha-usaha berikutnya
3. Fungsi Administratif,
penilaian dalam bentuk rapor akan dipenuhi fungsi administrative.
a. Merupakan inti
laporan
b. Merupakan data
bagi siswa
c. Menentukan status
anak
d. Memberikan informasi
hasil usaha yang dilakukan
Menurut
Wuradji 1974
1. Fungsi evaluasi
untuk murid :
a. Mengetahui kemajuan
belajar
b. Dipergunakan sebagai
motivasi
c. Memberikan
pengalaman dalam belajar
2. Fungsii evaluasi
untuk pendidik:
a. Untuk menyeleksi
murid
b. Menngetahui kesulitan
belajar murid
c. Pedoman mengajar
d. Mengetahui ketepatan metode mengajar
e. Menempatkan
murid adalm kelas
3. Fungsi evaluasi
untuk organisasi atau Lembaga Pendidikan
a. Mempertahankan standar
Pendidikan
b. Ketepatan kurikulum
c. Kemajuan sekolah
Menurut Thorndike
dan Hagen 1961
Tujuan dan
keguanaan penilaian diarahkan menyangkut :
1. Pengajaran
2. Hasil belajar
3. Diagnosis dan
usaha perbaikan
4. Penempatan
5. Seleksi
6. Bimbingan konseling
7. Kurikulum
8. Penilaian kelembagaan
C. Sifat
Evaluasi
1. Tidak langsung
(indirect) : menggunakan instrument yang tepat sesuai dengan tujuan menggunakan
alat yang relevan
2. Kuantitatif :
misalnya IQ = 100, kemampuan matematika diskor 8, Bahasa 7, sdb. Hal-hal yang abstrak
tersebut selalu dikuantitatifkan.
3. Relative (tidak
mutlak) : mengadakan penilain tidak slalu sama
4. Menggunkan unit
– unit yang tetap : mengukur sesuatu obyek selalu menggunakan sesuai dengan
obyek yang diukur
D. Prinsip-Prinsip
Evaluasi
1. Evaluasi harus
dilaksanakan secara kontinyu, keseluruhan proses Pendidikan meliputi :
a. Evaluasi formatif
: dilakukan selama daalm perkembangan dan proses Pendidikan
b. Evaluasi sumatif
: dilakukan pada akhir pelaksanaan proses Pendidikan
2. Evaluasi dilaksanakan
komprehensif, mampu memahami keseluruhan aspek pola tingkah laku yang
diharapkan sesuai dengan tujuan Pendidikan
3. Evaluasi harus
dilaksanakan secara obyektif, proses penilain hanya pada aspek yang dinilai
dengan keadaan
4. Evaluasi harus
menggunakan alat pengukur yang baik, evaluasi dilaksanakan obyektif informasi
atau bahan yang relevan, diperlukan alat pengukur instrument yang dapat
dipertanggungjawabkan : validasi, reliabilitas, daya pembeda.
a. Alat pengukur harus
valid, kadar ketelitian alat ukur untuk dapat menggambarkan keadaan aspek
dengan tepat dan teliti.
Problem validasi :
kejituan atau ketepatan ( kejituan alat pengukur dapat mengerjakan dengan
tepat).
Problem ketelitian : cermat
menunjukkan ukuran besar kecilnya gejala yang diukur.
b. Alat pengukur
harus reliabel, alat pengukur berdasarkan jauh suatu alat dapat menunjukkan
kstabilan, kekonstanan keajegan hasil pengukuran.
c. Alat pengukur
harus memiliki daya pembeda, mampu membedakan keadaan aspek yang diukur.
Alat pengukur
harus komprehensif, obyektif, terstandar dan praktis.
E. Alat Evaluasi
Untuk dapat
mengevaluasi dengan baik harus pengukuran dengan baik pula, alat untuk
mengevaluasi kegiatan Pendidikan berupa tes dna non-tes.
Ciri-ciri
terstandar :
1. Individu yang
dites akan memberikan jawaban
2. Individu mendapat
perintah yang sama dan jelas
3. Koding hasil
tes harus dibuat seragam
4. Waktu harus
seragam
Apabila yang
digunakan sebagai yang dievaluasi tidak dihadapkan kepada situasi standar yang
diatur dan dikendalikan sesuai tujuan, non-tes berjalan seperti adanyatanpa
dipengaruhi tester.
Kegiatan Pendidikan
dapat dievaluasi non-tes tentang kajian, kelancaran bebicara dimuka umum, aktivitas
dalam diskusi, dsb. Alat digunakan untuk mengevaluasi antara lain pedoman
wawancara, observasi, dokumentasi, angket, dsb. Keterangan khusus alat evaluasi
:
a. Tes
b. Performance test
c. Verbal test
d. Nonverbal tes
e. Esay tes
f.
Objektiv tes (short answer, complication)
g. Selection tes
(true-false, multiple choice, matching, analog, rearrangemen).