Sabtu, 22 September 2012

LAPORAN HASIL OBSERVASI


KATA PENGANTAR
       Assalamu’alaikum wr wb..
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah melimpahkan rahmat,taufiq,dan hidayah-NYA sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.Kami senang karena dapat menyajkan laporan ini kepada para pembaca, meskipun laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi, namun kami juga berharap agar laporan ini dapat membantu kami mengetahui lebih lanjut mengenai isi laporan ini yaitu mengenai ‘LIMBAH HASIL KEGIATAN DI SEKITAR PASAR’ yang mana akan menjadi topic pembahasan kami kali ini.
Kepada guru mapel biologi,kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah membantu pembuatan laporan ini. Kami menyadari,sedikit banyak yang dapat kami sampaikan disini, tentunya masih banyak kekurangan yang perlu kami benahi. Karena kami sadar tak ada satu mahluk pun yang sempurna, kerena kesempurnaan hanya milik Allah semata. Maka dari itu,kami sangat meminta bantuan atas partisipasi pembaca dalam perbaikan laporan kami kali ini.
Kritik & saran yang membangun sangat kami perlukan untuk perbakan laporan dimasa mendatang. Hanya ini yang dapat kami persembahkan semoga dapat bermanfa’at bagi kita semua..
            Wassalamu’alaikum wr wb..





                                    PENULIS


DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.  LATAR  BELAKANG MASALAH
B.   TUJUAN
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN TEORI TENTANG “ KETERKAITAN AKTIVITAS MANUSIA TERHADAP PERMASALAHAN LINGKUNGAN
BAB III: METODOLOGI
A.  LOKASI OBSERVASI
B.   WAKTU OBSERVASI
C.   CARA KERJA
BAB IV: PEMBAHASAN
A.  HASIL PENGAMATAN
B.   PEMBAHASAN
C.   REFLEKSI DIRI SEBAGAI SISWA TERHADAP PERMASALAHAN YANG DIKAJI.
BAB IV: PENUTUP
          A.KESIMPULAN
          B.SARAN
DAFTAR  PUSTAKA



BAB I: PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini, kita banyak menemukan berbagai macam masalah yang di timbulkan oleh kegiatan manudia yang berhubungan dengan limbah. Kita perlu mengenel apa itu limbah..Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
          Kita akan merasa terganggu oleh aktivitas-aktivitas yang berdampak pada penghasilan limbah yang akirnya memuat berbagai permasalahan seperti:
·        Tersumbatnya selokan
·        Menimbulkan bau tak sedap
·        Mengganggu pemandangan
·        Serta dapat menimbulkan berbagai macam penyakit jika tak diatasi dengan baik.
Oleh karena itu,kami mengadakan penelitian tentang limbah agar dapat mengetahui pengaruhnya terhadap lingkungan, dan agar dapat merumuskan solusi terbaik untuk penanganan limbah tersebut sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada.
Dan laporan ini,kami buat untuk realisasi pengamatan kami, dan untuk melaporkan hasil kegiatan dilapangan. Semoga apa yang kami sajikan dapat bermanfaaat, dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penelitian lebih lanjut.



B.TUJUAN PENULISAN

Kami membuat laporan hasil  pengamatan ini dengan tujuan sebagai berikut:
·        Melaporkan hasil kegiatan kami selama di lapangan
·        Pendataan lebih lanjut tentang limbah yang kami amati
·        Perealisasian hasil pengamatan kami di lapangan
·        Sebagai bahan referensi pembaca tentang penanganan limbah

Demikian tujuan pembuatan laporan ini,semoga laporan inimdapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dan dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut tentang penanganan limbah agar bisa mengurangi pengaruh buruk limbah terhadap lingkungan.












BAB II: KAJIAN PUSTAKA
          Kegiatan pembangunan dan pesatnya kemajuan teknologi di berbagai
bidang telah dan akan terus menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif
pada lingkungan, yaitu berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang
pada akhirnya akan berakibat pada penurunan kualitas atau degradasi lingkungan.
Kegiatan pembangunan terjadi pada berbagai sektor industri, pertanian, perikanan,
peternakan, perkebunan, pariwisata, kesehatan, pertambangan, perumahan,
perdagangan dan transportasi. Kegiatan-kegiatan tersebut diperkirakan akan dan
telah mempengaruhi kelestarian lingkungan hidup. Kegiatan pembangunan
apabila tidak memperhatikan kualitas lingkungan tentunya akan mengakibatkan
terganggunya keseimbangan ekosistem dan terjadinya degradasi lingkungan
seperti tanah longsor, erosi, sedimentasi, penggundulan hutan, peningkatan lahan
kritis, pencemaran tanah, air dan udara, abrasi pantai, instrusi air asin, serta
penurunan debit air permukaan dan air tanah. (Sastrawijaya, 2009).

Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik.
Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia
dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan
hidupnya dan ia tidak dapat terpisahkan daripadanya (Sastrawijaya, 2009). Jika
lingkungan rusak, maka manusia dalam melakukan aktivitasnya akan terganggu
juga. Lingkungan hidup yang rusak adalah lingkungan yang tidak dapat lagi
menjalankan fungsinya dalam mendukung kehidupan. Keinginan manusia untuk
meningkatkan kualitas hidupnya merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari,
namun tanpa disertai kearifan dalam proses pencapaiannya, justru kemerosostan
kualitas hidup yang akan diperoleh. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
manusia melakukan eksploitas sumber daya alam. Seiring dengan perubahan
peradaban, kebutuhan terus berkembang baik jenis maupun jumlahnya, sedangkan
penyediaan sumber daya alam terbatas. Eksploitasi yang berlebihan akan
mengakibatkan merosotnya daya dukung lingkungan.

2 Disisi lain dalam proses penyediaan barang kebutuhan manusia juga akan
dihasilkan limbah yang akan menjadi beban bagi lingkungan untuk
mendegradasinya. Jumlah limbah yang semakin besar yang tidak terdegradasi
akan menimbulkan masalah baru yaitu pencemaran bagi lingkungan (Paryadi,
2008).
Kondisi yang terjadi sekarang terhadap lingkungan sungguh menyedihkan.
Manusia yang seharusnya memelihara, menjaga, serta melestarikan lingkungan
malah semakin membuat tekanan yang luar biasa terhadap lingkungan. Eksploitasi
besar-besaran terhadap SDA, pertumbuhan penduduk yang meningkat,
perkembangan teknologi, ekonomi dan aktivitas sosial tanpa memperhatikan daya
dukung dan daya tampung lingkungan telah menyebabkan kemerosotan
lingkungan dan pencemaran.
Terkait masalah-masalah lingkungan yang makin hari makin bertambah
banyak dan beragam tersebut, sangat diperlukan adanya suatu pengelolaan agar
lingkungan yang ada yang sudah mengalami penurunan kualitas tersebut tidak
menjadi semakin parah namun terjadi pemulihan yang lebih baik.

3Dalam Pasal 65 poin keempat UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa setiap orang
berhak dan berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Dalam hal ini institusi
pendidikan juga diharapkan mampu untuk turut serta mengambil peran dalam
pengelolaan lingkungan.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik sacara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Jenis pendidikan di Indonesia dibedakan menjadi 3 jenis yaitu pendidikan
formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi; pendidikan
nonformal yaitu berupa jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang; serta pendidikan informal berupa
pendidikan yang diperoleh melalui keluarga dan lingkungan (Mendiknas, 2003).
Menurut Widaningsih (2010) secara formal pendidikan lingkungan hidup
menjadi salah satu alternatif yang rasional untuk memasukkan pendidikan
lingkungan ke dalam kurikulum.

Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah
satu faktor penting dalam keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan
juga menjadi sarana yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Menurut konvensi UNESCO di Tbilisi (1997) dalam Hamzah (2007)
pendidikan lingkungan hidup merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
menciptakan suatu masyarakat dunia yang memiliki kepedulian terhadap
lingkungan dan masalah-masalah yang terkait di dalamnya serta memiliki
pengetahuan, motivasi, komitmen, dan keterampilan untuk bekerja, baik secara
perorangan maupun kolektif dalam mencari alternatif atau memberi solusi
terhadap permasalahan lingkungan hidup yang ada sekarang dan untuk
menghindari timbulnya masalah-masalah lingkungan hidup baru.
4
Adapun tujuan umum pendidikan lingkungan hidup menurut konferensi
Tbilisi (1997) adalah : (1) untuk membantu menjelaskan masalah kepedulian serta
perhatian tentang saling keterkaitan antara ekonomi, sosial, politik, dan ekologi di
kota maupun di wilayah pedesaan; (2) untuk memberikan kesempatan kepada
setiap orang untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan,
dan (3) untuk menciptakan pola perilaku yang baru pada individu, kelompok, dan
masyarakat sebagai suatu keseluruhan terhadap lingkungan.

Tujuan yang ingin dicapai tersebut meliputi aspek :
(1) pengetahuan, (2) sikap, (3) kepedulian. (4)
keterampilan, dan (5) partisipasi.
Menurut Nurjhani (2009) pendidikan lingkungan dibutuhkan dan harus
diberikan kepada anak sejak dini agar mereka mengerti dan tidak merusak
lingkungan. Hal ini dipengaruhi beberapa aspek antara lain :

a) Aspek Kognitif, pendidikan lingkungan hidup mempunyai fungsi untuk
meningkatkan pemahaman terhadap permasalahan lingkungan, juga mampu
meningkatkan daya ingat, penerapan, analisis, dan evaluasi.
b) Aspek Afektif, pendidikan lingkungan hidup berfungsi meningkatkan
penerimaan, penilaian, pengorganisasian dan karakteristik kepribadian dalam
menata kehidupan dalam keselarasan dengan alam.
c) Aspek Psikomotorik, pendidikan lingkungan hidup berperan dalam meniru,
memanipulasi dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya dalam
upaya meningkatkan budaya mencintai lingkungan.
d) Aspek minat, pendidikan lingkungan hidup berfungsi meningkatkan minat
dalam diri anak.
Pendidikan Lingkungan Hidup di Indonesia telah diupayakan oleh berbagai
pihak sejak awal tahun 1970-an. Selama ini pelaksanaan Pendidikan Lingkungan
Hidup dilakukan oleh masing-masing pelaku pendidikan lingkungan hidup secara
terpisah. Dewasa ini disadari bahwa berbagai upaya yang telah, sedang dan akan
dilakukan dalam pendidikan lingkungan hidup perlu dicermati oleh seluruh
pemangku kepentingan agar efektivitas pengembangan pendidikan lingkungan
hidup menjadi lebih terencana, konsisten dan terstruktur.




BAB III: METODOLOGI
A. LOKASI OBSERVASI
Lokasi tempat pengamatan kami adalah ‘Pasar Induk Majenang’


B. WAKTU OBSERVASI
Waktu pengamatan  sekitar pukul 14:00. Yaitu ketika kami pulang sekolah.


C.  CARA KERJA
Kami melakukan pengamatan langsng di lapangan, dan melakukan wawancara langsung dengan petugas kebersihan pasar ‘Bpk Mustafa’














BAB IV: PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN

NO
JENIS LIMBAH
KATEGORI LIMBAH
JUMLAH LIMBAH PERHARI
ORGANIK
ANORGANIK
1
Sisa-sisa sayuran
ü  

1 bak besar
2
Plastik

ü  
½ gerobak
3
Sisa buah-buahan
ü  

1 bak besar
4
Bulu-bulu ayam
ü  

1 karung kecil
5
Sisik-sisik ikan
ü  

1 karung kecil
6
Botol-botol bekas

ü  
2 karung kecil

Gambar hasil pengamatan:

















B. PEMBAHASAN
Limbah yang tertera dalam tabel di atas,mrupakan limbah yang dihasilkan dari aktifitas di sekitar pasar.berdasarkan hasil wawancara kami di dapati bahwa,sejauh ini belum ada pengelompokan terhadap limbah organik maupun anorganik, Selain itu,limbah yang telah di kumpulkan menjadi satu dalam sebuah gerobak  besar,akhirnya diangkut ke tempat pembuangan sampah yang terletak di desa Limbangan kec. Wanareja, dan sebelumnya tidak dilakukan penanganan apapun terhadap limbah tersebut seperti pendaur ulangan limbah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi..
Adanya limbah di sekitar pasar tentunya mengganggu aktivitas warga di sekitar pasar, dan memberi dampak seperti:
·        Tersumbatnya selokan
·        Menimbulkan bau tak sedap
·        Mengganggu pemandangan
·        Serta dapat menimbulkan berbagai macam penyakit jika tak diatasi dengan baik.
Dalam hal ini,hanya petugas kebersihan pasarlah yang berperan dalam penanganan limbah, seperti pada pengumpulan sampah sampai pengangkutan sampah hingga dibawa ketempat pembuangan sampah di Desa Limbangan.
Pengangkutan sampah dilakukan setiap hari, namun tentunya masih meninggalkan dampak terhadap lingkungan awal tempat berkumpulnya sampah. Padahal, warga sekitar pasarlah yang ikut serta secara aktif dalam penghasilan sampah. Serta warga sekitar pasar pulalah yang merasakan dampaknya.

C.  REFLEKSI DIRI SEBAGAI SISWA TERHADAP PERMASALAHAN YANG DIKAJI.
Sebagai siswa, meskipun tidak merasakan langsung dampak limbah tersebut,namun kami turut prihatin dalam hal ini.Sebenarnya masih banyak alternatif yang dapat di lakukan untuk pengolahan limbah tersebut.
Berikut alternatif yang kami sarankan untuk pengolahan limbah tersebut,seperti:
A. Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995).
Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis limbah plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.
B.     Plastik Daur Ulang Sebagai Matriks
Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui. Pada tahun 1980 an, di Inggris dan Italia plastik daur ulang telah digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau besi. Di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih terbatas pada tahap penelitian. Ada dua strategi dalam pembuatan komposit kayu dengan memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan sebagai binder sedangkan kayu sebagai komponen utama; kedua kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik sebagai matriksnya. Penelitian mengenai pemanfaatan plastik polipropilena daur ulang sebagai substitusi perekat termoset dalam pembuatan papan partikel telah dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel yang dihasilkan memiliki stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis yang tinggi dibandingkan dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik daur ulang sebagai matriks komposit kayu plastik dilakukan Setyawati (2003) dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan plastik polipropilena daur ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa polimer termoplastik dapat digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi oleh rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan dekomposisi kayu (lebih kurang 200°C).
C. MARI KELOLA LINGKUNGAN

1.  Mengelola sampah

Dampak sampah pada lingkungan

sampah1
Sampah yang bertumpuk pada suatu tempat akan menyebabkan :                    
  Berkurangnya estetika    (tidak sedap dipandang mata)
  Merusak struktur tanah
  Mengotori air
  Menyebabkan bau
Menyebarkan bibit penyakit

Tindakan bijak dalam membuang sampah à buanglah sampah pada tempatnya

5
Trash_bin

Sistem Penanganan Sampah Berbasis Masyarakat

Sistem4

Kompos

Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah  organik. Sampah organic secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses peruraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban. Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos


Sekilas Mengenai AKTIVATOR
 
AKTIVATOR berfungsi untuk mempercepat pengolahan sampah dengan cara fermentasi. Aktivator ini merupakan campuran mikroorganisme baik yang bersifat aerob maupun anaerob.

Campuran mikroorganisme tersebut diantaranya terdiri dari : jamur fermentasi, bakteri fotosintesis, ragi, bakteri asam laktat dan actinomycetes. Mikroorganisme ini dapat hidup bersama karena saling bersimbiosis satu sama lain. Karena sifatnya, komunitas mikroorganisme ini dapat mempercepat dekomposisi bahan organik sehingga tidak menimbulkan bau. Tiap-tiap spesies mikroorganisme di dalam komunitas mempunyai fungsi masing-masing.

 Bagaimana Membuat Kompos Yang Baik ?

Kelancaran proses pembuatan kompos dan kualitas kompos tergantung dari sampah yang dipilah. Sebaiknya sampah hanya terdiri dari sampah organik, seperti daun-daunan lunak, sisa kulit buah, sisa sayuran dan sisa-sisa makanan.



Bahan Baku Pembuatan Kompos
.
·               Aktivator Cair
·               Sampah Dapur (sisa makanan, potongan sayur buah)
·               Sampah Halaman ( guguran daun, potongan rumput, potongan tanaman, sapuan halaman )
·               Kotoran ternak

Cara Pembuatan Kompos Dari Sampah Dapur

  Sampah Organik berupa sisa makanan, kulit buah,   sisa  sayuran dipotong-potong ± 2 cm
  Sisa sayur sebaiknya dicuci,  ditiriskan.
  Campurkan sampah organik dengan bokashi
  Wadah pengomposan diisi dengan kompos jadi  kira-kira 1/3 bagian dari wadah
  Tutup dengan tampah, atau karung plastik, supaya udara tetap bisa masuk tapi tidak dihinggapi lalat
  Taruh wadah ditempat yang terlindung dari hujan dan  panas matahari langsung.
  Proses pengomposan berjalan bila timbul panas.
  Sampah hari berikutnya ditaruh diatasnya setelah    ditaburkan bokashi. Timbunan sampah sebelumnya diaduk merata untuk memberi udara segar.
  Setelah 2 hari dilakukan pengadukan dan bila tumpukan terlihat kering berikan  percikan  air secukupnya secara merata, tetapi bila basah taburkan sedikit dedak.
  Kompos akan jadi dalam waktu 4 hari
DSC00952
P1010091
Untitled-12

Manfaat pupuk kompos

Pupuk kompos memberikan beberapa manfaat spt :
  Menyediakan unsur hara bagi tanaman
  Menggemburkan tanah
  Memperbaiki struktur tanah dan tekstur tanah
  Meningkatkan daya ikat tanah terhadap air
  Memudahkan daya ikat tanah terhadap air
  Menjadi salah satu alternatif pengganti pupuk kimia karena harganya lebih murah, bekualitas dan ramah lingkungan
Untitled-15
DSCF1441
Aplikasi kompos pada tanaman rumah
Untitled-17
Untitled-20
Aplikasi kompos pada tanaman pertanian
DSC00480
lingkungan asri
Ciptakan lingkungan asri di permukiman







BAB IV: PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sebenarnya banyak hal yang dilakukan agar limbah yang tidak bermanfaat masih dapat didaur ulang guna mengurangi dampak limbah terhadap lingkungan.. jadi,jaga lingkungan kita, dan pergunakan apa yang masih dapat dipergunakan dan dapat mengurangi produksi limbah….
B.SARAN
A. Saran bagi pembaca
            Karena kita telah mengetahui betapa dampak limbah tidak baik bagi lingkungan, maka jaga dan perhatikan penggunaan alat-alat yang dapat menjadi produk limbah dan kurangi penggunaannya..!!
B. Saran untuk umum
            Gunakan sesuatu sesuai dengan kebutuhan, agar tak menambah produksi limbah… Dan jaga lingkungan kita!!

DAFTAR  PUSTAKA


Tidak ada komentar:

TUGAS PSIKOLOG PENDIDIKAN SEMSESTER 3

  1.     SINOPSIS FILM NEGERI 5 MENARA Film di adaptasi dari novel karya A. Fuadi tayang di  Netflix  mulai 14 Juli 2022. Film ini tayang...