Kamis, 15 Juni 2023

MODUL 11 PSIKOLOGI AGAMA

 TUGAS SESESTER 2 


 KONSEP AN - NAFS

         Manusia adalah makhluk sempurna, para ilmuan dan filosof bahkan hampir semua kalangan tidak ingin mengabaikan fenomena besar dari penciptaan tersebut.

Penelitian ilmiah hingga saat ini hanya mengetahui unsur-unsur fisik pada manusia.

Nafs masih menjadi misteri karena kebenarannya sulit dibuktikan secara nyata.

Nafs dalam al qur’an banyak variasi maknanya.

Quraish Shihab berpendapat nafs dalam al qur’an sebagai totalitas manusia (QS: 5:32), tempat lain nafs apa yang terdapat dalam diri manusia yaitu tingkah laku (QS.13.11),

nafs dalam konteks pembicaraan manusia adalah sisi dalam manusia berupa baik dan buruk (M.Quraish shihab, 1996:285-286).

Konsep tentang hakekat manusia yang tertera dalam ayat-ayat al Qur’an berbunyi nafs pribadi manusia , nafs itu sangat penting untuk di bahas dan dianalisi.

A.    Hakikat An-nafs

1.        Pengertian An Nafs

Dalam istilah Kata An-Nafs dalam Al Qur’an ada sebanyak 297 kali, di gunakan berbagai bentuk dan makna. Bentuk mufrad (tunggal) 140 kali, bentuk jamak nufus 2 kali dan anfus 153 kali, dalam bentuk fi’il ada dua kali.

Dalam Kamus Al Munawir (Ahmad Warson Munawir, 1984:1545),  kata nafs (jamaknya anfus dan nufus) itu berarti roh dan jiwa, al jasad (badan / tubuh) dan masih banyak lagi.

Menurut Dawan Rahardjo (M. Dawan Rahardjo 1996:250) nafsu atau nafs berasal dari pembendaharaan Al Qur’an. Hanya saja Ketika telah menjadi kata/bahasa Indonesia, maknanya berubah dari aslinya. Bentuknya jamak anfus dan nufus diartikan sebagai “jiwa” (soul), “ pribadi” (person), hidup “life” dll.

Kata nafs pada suatu ayat diartikan sebagai totalitas manusia (Masganti Sitorus :106), seperti pada Surat Al Maidah Ayat 32. Penggunaan jamak anfus paling sering digunakan seperti pada nafs berarti diri manusia terdapat pada Surat Ali Imran Ayat 61,12,53,2.

Nafs dalam Tulisan – Tulisan Al-Ghazali yang dianggap mewakili para filosof teistik nafs adalah berdiri sendiri, jiwa bersifat seperti cahaya, tinggi, ringan, hidup, bergerak dan dapat menembus seluruh anggota badan seperti air dalam bunga mawar.

(M. Solihin,2003:127) Nafs dalam arti jasmani, kekuatan hawa nafsu, amarah, syahwat, dan perut dalam jiwa manusia yang menjadi sumber ahlak tercela.

Nafs dalam arti psikis adalah jiwa bersifat lathif , rohani, dan Rabbani ini lah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Seperti dalam firman Allah Swt dalam QS ar-ra’du ayat 11.

Menurut Quraish Shihab nafs dalam kontek membicarakan sisi dalam manusia  yang berpotensi baik dan buruk, Allah swt menciptakannya dalam keadaan sempurna untuk berfungsi kepada pemeliharaan nafs. Alloh swt berfirman dalam Qs.as-syam ayat 7,8,9,10.

Dalam hal ini al qur’an mengisyaratkan bahwa pada hakekatnya potensi positif manusia lebih kuat dari potensi negatifnya. Oleh karena itu Allah swt menuntut agar memelihara kesucian nafs.(Masganti sitorus: 108).


2.      Keanekaragaman Nafs.

Para ahli tasawuf membagi perkembangan jiwa menjadi 3 tingkatan :


a.       Manusia cenderung hanya memennuhi naluri rendahnya yang di sebut Jiwa Hayawaniyah (nafs amarah) ada dalam surat yusuf (12:53).

b.       Manusia mulai menyadari kesalahan dan dosanya dengan petunjuk Ilahi, kebangkitan rohani yang disebut  Jiwa Kemanusiaan (nafs lawwamah) ada dalam Surat Al Qayimah (73:2).

c.       Manusia telah bertrasnformasi masuk dalam kepribadiaan manusia, disebut Jiwa Ketenangan (nafs muthmainnah) ada dalam Surat Al Fajr (89:27-28).

Tidak ada komentar:

TUGAS PSIKOLOG PENDIDIKAN SEMSESTER 3

  1.     SINOPSIS FILM NEGERI 5 MENARA Film di adaptasi dari novel karya A. Fuadi tayang di  Netflix  mulai 14 Juli 2022. Film ini tayang...