KONSEP AL - AQL
1. Pengertian Aql
Dalam kamus bahasa aql, berasal dari kata kerja aqala-ya’qilu-aqlan. Kamus-kamus Arab memberikan arti aql (secara harfiah) dengan pengertian al-imsak (menahan), al-ribath (ikatan), al-hijr (menahan), al-nahy (melarang) dan man’u (mencegah). Orang yang berakal (al-‘aaqil) adalah orang yang mengekang dirinya dan menolak keinginan hawa nafsunya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akal mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, yaitu :
a. daya pikir (untuk mengerti, dsb);
b. daya, upaya, cara melakukan sesuatu;
c. tipu daya, muslihat,
d. kemampuan melihat cara-cara memahami lingkungan.
Dalam bahasa Inggris, aql dapat diterjemahkan menjadi mind, reason, common sense, atau thought. Tetapi al- Attas menerjemahkan aql sebagai mind dan qalb menunjuk pada heart. Secara bahasa, mind dalam Oxford Dictionary berarti, “seat of consciousness, thought, volition, and feeling; intellectual powers as distinct from will and emotion.” Sedangkan heart selain berarti jantung, juga dimaknai sebagai, “centre of thought, feeling and emotion (especially love); capacity for feeling emotion, courage, enthusiasm, center of innermost part, essence.”
2.
Keanekaragaman Aql
Al-Qur’an
yang diturunkan di Arab membuatnya mengandung karakteristik
masyarakat Arab, yaitu
setiap katanya mempunyai makna yang dalam dan penuh dengan keindahan sastra. Untuk
memahami setiap makna Al- Qur’an, seseorang harus terlebih dahulu mengetahui
makna kata yang digunakan dalam kalimat tersebut. Karena setiap kata mempunyai
bermacam-macam makna, maka seseorang tidak dapat mengartikan sebuah kata secara
acak tanpa mengetahui konteks pembicaraannya. Terlebih lagi ketika kata
tersebut digunakan di dalam Al-Qur’an. kan menjadi fatal jika kata tersebut
berkaitan dengan hukum dan akan menghasilkan hukum berbeda ketika diartikan
dengan arti yang berbeda.
Qalb
dalam Al-Qur’an seringkali dimaknai dengan hati tanpa mengetahui hati yang
seperti apa yang dimaksud oleh kata ini. Karena tidak hanya qalb yang biasa
dimaknai dengan hati, melainkan ada kata yang bersinonim seperti fu‟ad, lubb,
dan sadr. Tafsiriyyah yang dihasilkan dari berbagai kamus-kamus arab seperti
Lisan al-„Arab, Mu‟jam Mufradat fi Garib Al-Qur’an ataupun Mu’jam Maqayis Al-Lugah
dan kitab-kitab tafsir, sehingga suatu kata dapat dimaknai sesuai penggunaan
masyarakat Arab dan juga penggunaan masa kini yang dipaparkan oleh para
mufasir. Adapun hasil penelitian ini adalah, qalb merupakan hati yang juga
berfungsi sebagaimana akal, yaitu memahami. Akan tetapi, akal lebih kepada
memahami hal-hal yang bisa dinalar dan terwujud secara abstrak dan bukan
hal-hal yang bersifat keyakinan.
Berbeda
dengan qalb yang dapat menembus sampai ranah ini. Oleh karena itu, orang yang
tidak mempunyai keyakinan tentang sesuatu yang tidak terlihat akan sulit
memahaminya, karena mereka hanya menggunakan akalnya saja. Fu’ad adalah hati yang lebih kepada
perasaan, lembut dan sangat sensitif. Fu’ad ini adalah hati yang ketika
seseorang sedih, maka ia adalah hati yang paling merasakan sedih, begitu juga
ketika sedang dalam perasaan bahagia. Adapun Lubb adalah akal yang belum ternodai oleh apapun, ia
masih murni dan orang-orang yang mempunyai lubb adalah orang yang suci dari
segala hal yang menjauhkannya dari Allah swt. sedangkan sadr merupakan lapisan
paling luar qalb. Qalb sebagaimana kata asalnya yang berarti terbolak-balik, ia
dapat menjadi baik ataupun buruk. Ia bisa menjadi iman ataupun ragu-ragu dan
berada dalam kemunafikan. Ia dapat tenang ataupun marah. Ia bisa menjadi teguh
dan berani dan juga dapat menjadi takut. Ia dapat menjadi condong kepada suatu
hal ataupun berpaling darinya dan ia dapat juga menjadi tunduk dan pasrah
kepada Allah swt ataupun menjadi durhaka kepada-Nya.
(Drs.
H. M. Yusron Asrofie M.A. :
http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28420)
Aql sebagai masdhar tidak disebutkan dalam
Al Quran. Tetapi sebagai kata kerja ‘aqala dengan segala akar katanya terdapat
dalam al Quran sebanyak 49 kali. Semuanya menunjukkan unsur pemikiran pada
manusia.
a.
Bentuk عقلوهdisebutkan
satu kali.. QS al-Baqarah (2) : 75.
b.
Bentuk تعقلونdisebutkan
sekitar 24 kali, salah satunya dalam surat Yusuf 109.
c.
Bentuk نعقل disebutkan
satu kali dalam surat Al Mulk (67) ayat 10.
d. Bentuk يعقله disebutkan satu kali dalam surat Ankabuut (29) ayat 43.
e. Bentuk يعقلون disebutkan sekitar 22 kali. Salah satunya dalam al Baqarah (2) ayat 164.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar